Mana Yang Lebih Baik? Konsumsi Buah Utuh, Buah di Blender atau di Juicer?

  • Cuka Apel
  • January 2024
Mana Yang Lebih Baik? Konsumsi Buah Utuh, Buah di Blender atau di Juicer?

       Selama beberapa tahun belakangan, minat terhadap kesehatan dan kesejahteraan telah meningkat secara signifikan, sementara kesadaran terhadap pilihan makanan ataupun minuman juga semakin bertumbuh. Semakin banyak orang memilih produk makanan atau minuman yang mengedepankan aspek kesehatan dan gizi yang sejalan dengan gaya hidup mereka yang sibuk. Seperti halnya konsumsi buah, buah-buahan dikenal sebagai sumber penting nutrisi. Orang-orang sering memilih jus buah yang ready to drink atau minuman rasa buah dalam kemasan praktis dengan harapan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi mereka dengan lebih mudah. 

       Kini cara konsumsi buah pun juga beragam, ada yang mengkonsumsinya berupa buah potong, diolah menjadi smoothies bahkan berbentuk jus. Namun, tahukah kamu? jika metode pengkonsumsian buah dapat berpengaruh pada kadar gula dalam darah? Yuk kupas tuntas mana yang lebih baik cara konsumsi buah. 

1. Buah Utuh:

Buah utuh adalah buah dalam bentuk alami, tanpa diproses atau dicampur dengan bahan tambahan. Makan buah secara utuh dengan menggigit langsung dari buahnya adalah cara konsumsi yang paling alami sekaligus cara terbaik untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil. Mengonsumsi buah utuh memiliki beberapa keunggulan terkait kadar gula darah karena:

  • Serat alami yang ditemukan dalam kulit buah dan dagingnya membantu memperlambat penyerapan gula dalam darah.

  • Rasa kenyang lebih lama, mengurangi nafsu makan untuk makanan lain yang mungkin mengandung gula tambahan.

  • Selain itu, kamu bisa mendapatkan manfaat dari vitamin, mineral dan antioksidan yang ada dalam daging buah

2. Buah di Blender:

Menggunakan blender untuk membuat smoothie buah adalah pilihan yang populer. Buah yang di blender, seperti smoothie dapat menjadi pilihan sehat selama pemrosesannya tidak membuang serat alami. Beberapa pertimbangan penting tentang buah di blender adalah:

  • Serat dalam buah biasanya tetap ada, tetapi mengunyah buah secara fisik tidak terjadi yang dapat mempengaruhi rasa kenyang.

  • Saat buah di blender, potensi penambahan gula tambahan atau bahan pemanis lainnya dapat meningkatkan kadar gula darah.

3. Jus:

Meskipun jus buah dapat memberikan banyak nutrisi, mereka cenderung memiliki dampak lebih besar pada kadar gula darah daripada buah utuh atau buah di blender. Alasannya adalah:

  • Proses ekstraksi jus menghilangkan serat sehingga gula dalam jus dapat lebih cepat diserap oleh tubuh.

  • Kadar gula buah yang lebih tinggi bisa ditemukan dalam jus, terutama jika tambahan gula atau sirup digunakan.

       Manakah yang Lebih Baik untuk Kadar Gula dalam Darah?

       Secara umum, mengonsumsi buah utuh atau buah di blender lebih disarankan daripada jus buah. Buah utuh memiliki serat alami yang membantu mengatur penyerapan gula, sementara buah di blender masih mempertahankan sebagian besar serat. Jus buah, di sisi lain cenderung mengandung gula lebih tinggi dan dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah. Namun, yang paling penting adalah memperhatikan pilihan buah dan membatasi tambahan gula. Memilih buah-buahan rendah gula dan menghindari penambahan gula adalah langkah bijak dalam menjaga kadar gula darah tetap stabil.

       Mengonsumsi buah utuh atau buah di blender cenderung lebih baik untuk menjaga kadar gula darah daripada jus buah. Meskipun buah mengandung gula alami, serat alami dalam buah membantu mengatur penyerapan gula dalam tubuh. Jika kamu memilih untuk membuat jus, pastikan untuk memilih buah yang lebih rendah gula dan menghindari penambahan gula tambahan untuk menjaga keseimbangan kadar gula darah.

       Tips Sehat untuk Konsumsi Buah:

  1. Pilih variasi buah-buahan yang berbeda untuk mendapatkan manfaat nutrisi yang lebih luas.

  2. Batasi konsumsi jus buah dan minuman rasa buah yang mengandung tambahan gula.

  3. Konsumsi buah secara utuh sebagai camilan sehat.

  4. Saat membuat smoothie, pertimbangkan penggunaan sumber protein rendah gula, seperti yogurt rendah lemak atau susu almond.

  5. Selalu waspadai porsi dan jumlah gula dalam minuman buahmu.

       Itulah dia cara konsumsi buah yang baik untuk menjaga kadar gula dalam darahmu. Adapun dalam dunia yang serba praktis ini, penting untuk mempertimbangkan dampak konsumsi buah pada kesehatan. Dengan pemahaman yang benar tentang cara mengkonsumsi buah dengan bijak, kamu dapat menjaga keseimbangan gula darahmu sembari tetap menikmati manfaat gizi yang diberikan oleh buah-buahan segar. Seiring kesadaran kesehatan yang terus berkembang, memilih cara yang tepat untuk mengonsumsi buah menjadi kunci untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan yang optimal.

Untuk informasi lebih lanjut hubungi :

WA : 08113692868

IG : @Dehealth_Supplies

Source:

  • Alkutbe, R., Redfern, K., Jarvis, M. and Rees, G., 2020. Nutrient Extraction Lowers Postprandial Glucose Response of Fruit in Adults with Obesity as well as Healthy Weight Adults. Nutrients, 12(3), p.766.

  • Atkinson, F.S., Foster-Powell, K. and Brand-Miller, J.C., 2008. International tables of glycemic index and glycemic load values: 2008. Diabetes care, 31(12), pp.2281-2283.

  • Auerbach, B. J., Dibey, S., Vallila-Buchman, P., Kratz, M., & Krieger, J. (2018). Review of 100% Fruit Juice and Chronic Health Conditions: Implications for Sugar-Sweetened Beverage Policy. Advances in Nutrition, 9(2), 78–85

  • Caswell, H., 2009. The role of fruit juice in the diet: an overview. Nutrition Bulletin, 34(3), pp.273-288.

  • Rajauria, G. and Tiwari, B.K., 2018. Fruit juices: an overview. Fruit Juices, pp.3-13.

  • Redfern, K.M., Cammack, V.L., Sweet, N., Preston, L.A., Jarvis, M.A. and Rees, G.A., 2017. Nutrient-extraction blender preparation reduces postprandial glucose responses from fruit juice consumption. Nutrition & Diabetes, 7(10), pp.e288-e288.

  • US Department of Agriculture, Agricultural Research Service. 2010. USDA National Nutrient Database for Standard Reference, Release 28.

  • Walker, R.W., Dumke, K.A. and Goran, M.I., 2014. Fructose content in popular beverages made with and without high-fructose corn syrup. Nutrition, 30(7-8), pp.928-935.

 

 

Product related to this journal: