Rawat Kesehatan Reproduksi Dengan Cuka Apel!

  • Cuka Apel
  • April 2023
Rawat Kesehatan Reproduksi Dengan Cuka Apel!

     Menjaga kesehatan reproduksi menjadi hal yang sangat penting karena kesehatan reproduksi sendiri tak sebatas bebas dari penyakit-penyakit pada organ reproduksi seperti infeksi menular seksual, tetapi juga untuk menjamin keberlangsungan hidup dari generasi ke generasi dan mencegah terjadinya infertilitas (ketidaksuburan). Hal yang perlu ditekankan dalam menjaga kesehatan reproduksi, kita harus menjaga organ reproduksi secara keseluruhan. Tak hanya penis dan vagina, tetapi juga menjaga testis, ovarium maupun rahim. Melihat pentingnya organ reproduksi, maka perlu adanya cara merawat organ reproduksi dengan baik dan benar, dari luar maupun dalam dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

  1. Mengkonsumsi makanan yang bergizi

  2. Melakukan rutinitas berolahraga

  3. Menjaga kebersihan organ vital

  4. Mengurangi konsumsi makanan atau minuman tinggi gula

  5. Istirahat yang cukup

  6. Hindari konsumsi alcohol

  7. Hindari merokok

     Adapun selain cara yang telah disebutkan, untuk menjaga kesehatan reproduksi dapat menggunakan cuka apel. Cuka apel sendiri memiliki potensi untuk meningkatkan kesuburan baik pada pria maupun wanita, antara lain sebagai berikut:

1. Meningkatkan kualitas sperma

Pada hasil studi 2016 menyatakan bahwa cuka apel berpotensi untuk meningkatkan jumlah dan motilitas sperma. Pada studi kali ini menunjukkan bahwa penggunaan cuka apel selama enam minggu dapat meningkatkan spermatogenesis (proses pembentukan sel sperma di dalam testis pria) melalui pengurangan apoptosis (kematian sel) pada testis. 

2. Meningkatkan hormone testosterone pada pria

Pria yang mengkonsumsi cuka apel dapat meningkatkan hormone testosterone. Biasanya pada penyakit Non-Alcoholic Fatty Liver Disease (NAFLD) dengan kadar testosteron rendah. Hal ini dapat dilihat pada penelitian 2018 yang membahas tentang penyakit Non-Alcoholic Fatty Liver Disease (NAFLD) merupakan penyakit kelainan hati dengan gambaran khas berupa steatosis (perlemakan) yang muncul pada pasien yang tidak mengonsumsi alkohol. Biasanya NAFLD ini diakibatkan oleh obesitas. Obesitas pada pria dapat mengganggu kesuburan pada pria yang berdampak pada menurunnya hormon testosteron, mengurangi kualitas air mani dan spematozoa. Dalam penelitian ini, cuka apel dapat berpengaruh pada peningkatan yang siginfikan terhadap hormon testoteron. Adapun pada studi ini melaporkan cuka apel memiliki efek menguntungkan pada indeks kesuburan tikus jantan dalam model in vivo NAFLD.

Baca Juga: 10 Manfaat Cuka Apel Untuk Kesehatan

3. Mengurangi gejala PCOS

Cuka apel ini dapat berpotensi untuk mengurangi adanya kemungkinan PCOS. PCOS (Polycystic Ovarian Syndrome) atau disebut dengan sindrom ovarium polikistik yang merupakan salah satu penyebab utama menstruasi tidak teratur. Pada kondisi ini sel telur tidak berkembang secara sempurna dan gagal dilepaskan secara teratur. PCOS ini biasanya disebabkan oleh faktor genetic/keturunan, kelebihan hormone insulin bahkan karena buruknya gaya hidup yang tidak sehat.

Mengingat cuka apel bermanfaat untuk meningkatkan resistensi insulin sehingga cuka apel berpotensi juga untuk mengatasi PCOS. Hal ini dapat dibuktikan pada hasil penelitian tahun 2013 yaitu dengan mengkonsumsi cuka apel setiap hari selama 90-11- hari, enam dari tujuh pasien mengalami penurunan indeks resistensi insulin dan lima dari tujuh pasien mengalami penurunan rasio hormone LH (luteinizing hormone) maupun FSH (Follicle stimulating hormone). Adapun pada penelitian ini menyatakan bahwa cuka untuk mengembalikan fungsi ovulasi melalui peningkatan sensitivitas insulin pada pasien PCOS sehingga orang yang mengkonsumsi cuka dapat menghindari pengobatan farmakologis. Asupan cuka dapat mengurangi biaya medis dan waktu pengobatan untuk resistensi insulin dan infertilitas (ketidaksuburan) pada pasien dengan PCOS.

 

Baca Juga: Menstruasi Tidak Teratur, Apa Aku Kena PCOS Ya?

 

4. Membantu menyeimbangkan hormon reproduksi wanita

Kesehatan reproduksi sangat erat kaitannya dengan hormon. Apalagi hormone pada wanita sangatlah kompleks, jika tidak seimbang maka akan berdampak kesuburan wanita seperti sikluas haid tidak teratur bahkan juga bisa memicu kanker rahim. Pada penelitian tahun 2019 dapat diketahui bahwa mengkonsumsi cuka apel secara rutin dapat membantu menyeimbangkan hormon wanita. Pada penelitian ini menggunakan objek penelitian berupa tikus berjenis betina yang rutin diberikan 1 ml ACV sebanyak 2 kali sehari selama 21 hari. 

Topik penelitian ini berfokus pada pengaruh cuka apel terhadap keseimbangan hormon pada wanita. Terutama, hormon estrogen, testoteron dan progesteron. Cuka apel berpengaruh dalam mengurangi hormon estrogen dan testoteron, akan tetapi dapat meningkatkan hormon progesteron pada wanita. Hal ini karena cuka apel dapat membantu tubuh mengubah protein yang ditemukan dalam makanan menjadi asam amino. Asam amino sendiri merupakan senyawa pembentuk hormone. Jadi, dengan meminum segelas ACV dapat mengatasi ketidakseimbangan antara estrogen, progesteron, dan testosteron. 

5. Mencegah tumbuhnya Candiasis

Candidiasis adalah merupakan salah satu infeksi jamur Candida, biasanya jamur ini ditemui di area vagina. Hal tersebut dapat mempengaruhi lendir serviks pada wanita. Wanita yang menderita Candidiasis mempengaruhi lendir serviks pada wanita dan juga timbul kemungkinan penyumbatan saluran tuba falopi, endometriosis hingga infertilitas (ketidaksuburan). Namun pada penelitian 2017 menyatakan bahwa cuka apel berpotensi untuk membantu mengurangi munculnya Candidiasis.

Pada penelitian tersebut, seorang wanita yang mengalami infeksi Candida Vagina kronis. Dia mengalami gejala berulang selama lima tahun. Kemudian dianjurkan untuk cuka apel sebanyak 20 mL yang dicampur dengan 1 liter air menggunakan campuran tersebut untuk membasuh area kewanitaannya secara rutin dua kali sehari selama 4 bulan. Hasilnya wanita tersebut berhasil mengatasi keluhannya dan tidak kambuh lagi. Hal tersebut dikarenakan adanya kandungan asam asetat pada cuka apel dapat mencegah infeksi Candida. Adapun penelitian lainnya menyebutkan bahwa asam asetat memiliki sifat antijamur, memiliki efek pada resistensi obat antijamur, dan merupakan terapi alternatif untuk Candida albicans, Candida glabrata dan Candida stomatitis.

6. Menyeimbangkan pH Vagina

Idealnya vagina wanita yang sehat memiliki tingkat pH 4-5. Namun jika pHnya meningkat pasti terjadi ketidakseimbangan. Hal tersebut akan memicu tumbuhnya bakteri maupun jamur di area vagina. Mengkonsumsi cuka apel membantu menjaga keseimbangan bakteri, baik saluran pencernaan maupun area kewanitaan sekalipun. Pada hasil penelitian tahun 2022, cuka apel memiliki fungsi ganda dengan mengurangi pertumbuhan E. coli dan secara bersamaan meningkatkan pertumbuhan L. acidophilus. Dengan demikian, cuka apel memainkan peran penting dalam menjaga flora normal di vagina. Cuka Apel dianggap sebagai pengobatan tambahan yang baik untuk mempertahankan mikrobiota vagina sehingga dapat digunakan secara efektif untuk menghindari penggunaan berlebihan dari antibakteri sintetis maupun antibiotik.

Baca Juga: Probiotik Cuka Apel Untuk Perkuat Imunitas Tubuh Kamu!

     Itulah mengapa rutin konsumsi cuka apel sangat dianjurkan untuk menjaga kualitas dan kesehatan organ reproduksi. Adapun organ reproduksi yang sehat merupakan asset yang penting maka dalam memilih produk cuka apel pun tak boleh sembarangan. Pastikan cuka apel yang kamu pilih adalah cuka apel yang berkualitas.

Untuk informasi lebih lanjut hubungi :

WA : 08113692868

IG : @Dehealth_Supplies

Source:

  • Bernardo, R.T., Cunha, D.V., Wang, C., Pereira, L., Silva, S., Salazar, S.B., Schröder, M.S., Okamoto, M., Takahashi-Nakaguchi, A., Chibana, H. and Aoyama, T., 2017. The CgHaa1-regulon mediates response and tolerance to acetic acid stress in the human pathogen Candida glabrata. G3: Genes, Genomes, Genetics, 7(1), pp.1-18.

  • C Patole, V., G Mahore, J., D Nandgude, T. and Gutte, A., 2022. Apple cider vinegar: Effective adjuvant treatment for aerobic vaginitis. Novel Research in Microbiology Journal, 6(4), pp.1659-1669.

  • Franca, O.N. and Oghenevware, E., 2019. Effect of Apple Cider Vinegar (ACV) “With Mother” on Progesterone, Testosterone and Estrogen of Wistar Rats. Journal of Applies Life Scienes International. Vol 20. No 1:1-8.

  • Hutchins, A., 2019. The Effect of Various Vinegars on Infectious Diseases and Body Metabolism.

  • Jafari, A.A., Falah, T.A., Lotfi, K.M.H., Zahraeii, A. and Kazemi, A., 2012. Vinegar as a removing agent of Candida albicans from acrylic resin plates.

  • Mohammadghasemi, F., Abbasi, M., Rudkhaneei, K. and Aghajany‐Nasab, M., 2018. Beneficial effect of apple vinegar on reproductive parameters in male rat model of nonalcoholic fatty liver disease. Andrologia, 50(8), p.e13065.

  • Mota, A.C.L.G., de Castro, R.D., de Araújo Oliveira, J. and de Oliveira Lima, E., 2015. Antifungal activity of apple cider vinegar on Candida species involved in denture stomatitis. Journal of Prosthodontics, 24(4), pp.296-302.

  • Mota, S., Alves, R., Carneiro, C., Silva, S., Brown, A.J., Istel, F., Kuchler, K., Sampaio, P., Casal, M., Henriques, M. and Paiva, S., 2015. Candida glabrata susceptibility to antifungals and phagocytosis is modulated by acetate. Frontiers in microbiology, 6, p.919.

  • Ozen, B. and Baser, M., 2017. Vaginal Candidiasis Infection Treated Using Apple Cider Vinegar: A Case Report. Alternative Therapies in Health & Medicine, 23(7).

  • Rudkhaneei, K., Aghajaninasab, M., Abbasi, M. and Mohammadghasemi, F., 2016. Effect of Apple Vinegar on Spermatogenesis and Serum Total Antioxidant Status in Rats Under High Fat Diet. Avicenna Journal of Clinical Medicine, 23(3), pp.249-258.

  • Trček, J., Mira, N.P. and Jarboe, L.R., 2015. Adaptation and tolerance of bacteria against acetic acid. Applied microbiology and biotechnology, 99, pp.6215-6229.

  • Watson, C.J., Pirotta, M. and Myers, P., 2012. Use of complementary and alternative medicine in recurrent vulvovaginal candidiasis—Results of a practitioner survey. Complementary Therapies in Medicine, 20(4), pp.218-221.

  • Wu, D., Kimura, F., Takashima, A., Shimizu, Y., Takebayashi, A., Kita, N., Zhang, G. and Murakami, T., 2013. Intake of vinegar beverage is associated with restoration of ovulatory function in women with polycystic ovary syndrome. The Tohoku Journal of Experimental Medicine, 230(1), pp.17-23.

Product related to this journal: