Ini Dia Penyebab Bau Mulut Saat Puasa

  • Cuka Apel
  • March 2023
Ini Dia Penyebab Bau Mulut Saat Puasa

     Kebanyakan saat puasa keluhan yang sering terjadi adalah bau mulut atau dikenal juga dengan istilah halitosis. Hal tersebut memanglah wajar karena pada saat puasa kita dituntut untuk menahan untuk tidak makan dan minum selama 8 jam. Secara otomatis membuat cairan dalam tubuh berkurang termasuk produksi saliva atau air liur. Padahal air liur juga berpengaruh terhadap bau mulut. Peranan penting air liur lainnya yaitu untuk memberikan perlindungan terhadap dehidrasi dan mencegah tumbuhnya bakteri. Bakteri-bakteri di lidah akan menghasilkan senyawa-senyawa bau busuk yang berupa gas VSC (Volatile Sulfuric Compounds). Selain itu, penyebab bau mulut lainnya yaitu:

  1. Kurangnya kebersihan mulut

  2. Karies gigi

  3. Radang gusi

  4. Plak dan karang gigi

  5. Penyakit kelenjar ludah

  6. Gigi palsu kotor

  7. Merokok

     Selain dari kebersihan mulut dan gigi, bau mulut juga dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi. Kebanyakan makanan yang mengandung protein. Sebenarnya makanan yang mengandung protein bagus untuk dikonsumsi, hanya saja setelah makan dianjurkan untuk membersihkan atau menyikat gigi. Setelah makan makanan kaya protein biasanya diuraikan oleh bakteri san menghasilkan gas yang berbau seperti hidrogen sulfida, metil mercaptan, kadaver, skatol, dan putricine. Selain itu, ada jenis makanan tertentu yang dapat menjadi penyebab bau mulut seperti halnya bawang-bawangan.

Baca Juga: Sehatkan Mulut dengan Extra Virgin Coconut Oil

     Penyebab bau mulut yang tak kalah penting yaitu adanya penyakit pada sistem pencernaan seperti penyakit maag, gerd dan penyakit usus. Ketidakseimbangan dalam usus membuat sistem pencernaan terganggu sehingga dapat merangsang aroma yang tidak sedap dari saluran pencernaan dan naik ke rongga mulut. Ketidakseimbangan bakteri ini dapat diatasi dengan mengkonsumsi makanan yang kaya serat dan makanan probiotik (bakteri baik). Seperti halnya hukum prebiotik dan probiotik sangat erat kaitannya untuk menyeimbangkan bakteri dalam saluran pencernaan. 

     Prebiotik merupakan makanan untuk bakteri baik, sedangkan probiotik adalah si bakteri baik. Prebiotik bentuknya berupa bahan pangan yang kaya akan serat dan sifatnya sulit dicerna sehingga dapat mencapai ke saluran pencernaan dalam keadaan utuh agar bakteri baik dapat mudah berkembang biak. Namun perlu diingat juga jika tidak semua makanan berserat itu termasuk prebiotik. Kita harus mengetahui juga jika prebiotik ini termasuk serat pangan (dietary fiber), kamu bisa menemukannya pada sayur, buah dan polong-polongan. Adapun probiotik merupakan si bakteri baik yang dapat menyeimbangkan miklofora pada usus, untuk mendapatkan bakteri baik bisa dengan rutin mengkonsumsi minuman/makanan kaya probiotik seperti cuka yang ada kandungan “mother” atau inang cuka.

Baca Juga: Cuka Apel Mengatasi Gangguan Pencernaan

     Cuka yang memiliki kandungan “mother” atau inang cuka, kini dengan mudah didapatkan. Dehealth Finega Cuka tersedia dengan kandungan “mother” atau inang cuka yang kaya akan probiotik atau bakteri baik. Dehealth Finega Cuka terbuat dari buah pilihan melalui fermentasi alami, tanpa proses pasteurisasi atau pemanasan, tanpa penambahan bahan kimia apapun dan tanpa proses penyaringan agar kandungan “mother” tetap ada dalam kemasan. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga kualitas dan kandungan yang ada didalamnya tetap terjaga sehingga konsumen dapat merasakan manfaatnya. Dehealth Finega Cuka memiliki berbagai varian diantaranya cuka apel, cuka nanas dan cuka lemon.

     Saat puasa kamu bisa mengkonsumsi Dehealth Finega Cuka dengan cara seperti berikut:

  1. Tuangkan Dehealth Finega Cuka sebanyak 2 sendok makan.

  2. Tambahkan air sebanyak 250 ml.

  3. Aduk hingga merata.

  4. Dehealth Finega Cuka siap untuk dikonsumsi

  5. Rutin konsumsi Dehealth Finega Cuka saat sahur sebelum makan sahur dan saat buka setelah makan buka.

     Salah satu pencegahan bau mulut saat puasa yaitu dengan menyeimbangkan bakteri dalam sistem pencernaan. Rutin konsumsi Dehealth Finega Cuka menjaga pencernaanmu lancar agar ibadah makin terpancar. Dehealth Finega Cuka, Andaan Pencernaan Sehat. Kamu bisa dapat produknya disini!

Untuk informasi lebih lanjut hubungi :

WA : 08113692868

IG : @Dehealth_Supplies

Source:

  • Anggraeni, A.A., 2012. Prebiotik dan Manfaat Kesehatan. Prosiding Pendidikan Teknik Boga Busana, 7(1).

  • Aritonang, S.N., Roza, E. and Rosi, E., 2019. Probiotik dan Prebiotik Dari Kedelai untuk Pangan Fungsional. Indomedia Pustaka.

  • Hadiyati, M., 2022. Hubungan antara halitosis dengan penyakit periodontal dan penatalaksanaannya. SKRIPSI-2005.

  • Ratmini, N.K., 2017. Bau Mulut (Halitosis). Jurnal Kesehatan Gigi (Dental Health Journal), 5(1), pp.25-29.

  • Sawitri, H. and Maulina, N., 2021. Derajat pH Saliva pada Mahasiswa Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh yang Mengkonsumsi Kopi tahun 2020. AVERROUS: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh, 7(1), pp.84-94.

Product related to this journal: