Dikeroyok Kolesterol Saat Idul Adha, Atasi Dengan Cuka Apel!

  • Cuka Apel
  • July 2023
Dikeroyok Kolesterol Saat Idul Adha, Atasi Dengan Cuka Apel!

        Mulai dari gulai kambing, rendang, sate kambing hingga sop daging memang menjadi primadona menu idul adha. Idul adha memang identik dengan perdagingan kambing atau sapi. Tak heran jika hampir setiap rumah umat muslim saat idul adha selalu menyajikan menu-menu serba daging dan menjadi salah satu tradisi yang tak bisa terlewatkan. Memang terasa nikmat, namun dibalik asam pedas gurihnya makanan idul adha terdapat bahaya yang mengancam jika kamu mengkonsumsinya secara berlebihan. Tentu saja kolesterol jahat mulai mengintai. 

        Jika ditelusuri, memang daging-dagingan memiliki kandungan kolesterol. Sebenarnya kolesterol tak sepenuhnya berbahaya, justru ada kolesterol yang dibutuhkan tubuh untuk membantu metabolisme tubuh serta untuk penunjang pembentukkan berbagai horman. Seperti halnya daging kambing maupun sapi memiliki kolesterol yang diperlukan tubuh, hanya saja perlu diperhatikan porsi makanan dan cara pengolahannya. Menurut studi melaporkan kandungan kolesterol berbagai daging seperti daging sapi mengadung kolesterol 84 mg/100 g dan daging kambing 89 mg/100 g. Padahal asupan kolesterol per hari tidak boleh lebih dari >300mg/hari. Jika konsumsi asam lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein) atau dikenal kolesterol jahat. Adapun jika kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein) meningkat serta HDL (High-density lipoprotein) atau dikenal kolesterol baik menurun yang berdampak pada terjadinya penimbunan kolesterol di jaringan perifer termasuk pembuluh darah.

Baca Juga: Cara Mudah Mencegah Kolestrol dengan Extra Virgin Coconut Oil!

        Belum lagi cara pengolahan makanan yang tidak tepat seperti halnya pada menu idul adha yang identik sekali dengan kuah santan yang turut ikut serta menyumbang kolesterol berlebih pada tubuh. Jika dibiarkan begitu saja, kolesterol akan menumpuk pada pembuluh darah dan lama-kelamaan pembuluh darah tersumbat. Alhasil juga menjadi pemicu penyakit stroke dan penyakit jantung. Oleh karena itu, penting sekali mencegah dikeroyok kolesterol berlebih dengan mengkonsumsi cuka apel. Lalu, kenapa harus cuka apel?

        Produk fermentasi dari sari apel ini sudah populer sejak zaman dulu akan kaya manfaat. Biasanya cuka apel digunakan untuk penambah cita rasa dalam masakan atau obat rumahan (natural remedy) untuk berbagai penyakit.  Hal tersebut karena cuka apel memiliki sifat antimikroba. Selain itu, disebut-sebut cuka apel memiliki manfaat kesehatan yang lain, salah satunya yaitu dapat menurunkan kolesterol jahat pada tubuh.

Baca Juga: 10 Manfaat Cuka Apel Untuk Kesehatan

        Kandungan dalam cuka apel mengandung berbagai flavonoid, seperti asam galat, katekin, asam caffeic dan asam ferulat. Adapun flavonoid dan pektin dapat mengurangi bahaya kolesterol tinggi. Selain itu, asam asetat merupakan komponen utama pada cuka apel. Konsentrasi keasamannya biasanya sekitar 3-9%. Kandungan tersebut membuat cuka apel memiliki potensi untuk menurunkan kadar LDL, trigliserida dan kolesterol. 

        Pada sebuah studi tahun 2012 mengatakan bahwa konsumsi cuka apel dalam periode 8 minggu dapat memberikan efek penurunan secara signifikan dalam lipid darah. Adapun studi lain pada tahun 2018 yang diuji cobakan pada 39 partisipan sebagai control dan ada yang dianjurkan untuk mengkonsumsi cuka apel selama 12 minggu. Hasilnya cuka apel memiliki potensi dalam menurunnya total kolesterol dan trigliserida. Bahkan partisipan juga merasakan adanya efek penurunan berat badan saat mengkonsumsi cuka apel. Maka dari itu, cuka apel direkomendasikan sebagai pengobatan sederhana sekaligus berbahaya bagi seseorang penderita hyperlipidemia (kondisi kolesterol tinggi). 

Baca Juga:  Inilah Alasan Mengapa Cuka Apel Baik Untuk Jaga Kesehatan Liver

        Sudah banyak produk-produk cuka apel yang dijual di pasaran ataupun di marketplace (online store). Namun baiknya kamu harus memastikan jika cuka apel yang kamu konsumsi merupakan cuka apel yang berasal dari fermentasi alami dan tentunya terdapat mother (inang cuka). 

Untuk informasi lebih lanjut hubungi :

WA : 08113692868

IG : @Dehealth_Supplies

Source:

  • Beheshti, Z., Chan, Y.H., Nia, H.S., Hajihosseini, F., Nazari, R., Shaabani, M. and Omran, M.S., 2012. Influence of apple cider vinegar on blood lipids. Life Science Journal-Acta Zhengzhou University Overseas Edition, 9(4), pp.2431-2440.

  • Budak, N.H., Kumbul Doguc, D., Savas, C.M., Seydim, A.C., Kok Tas, T., Ciris, M.I. and Guzel-Seydim, Z.B., 2011. Effects of apple cider vinegars produced with different techniques on blood lipids in high-cholesterol-fed rats. Journal of Agricultural and Food Chemistry, 59(12), pp.6638-6644.

  • DuPont, M.S., Bennett, R.N., Mellon, F.A. and Williamson, G., 2002. Polyphenols from alcoholic apple cider are absorbed, metabolized and excreted by humans. The Journal of nutrition, 132(2), pp.172-175.

  • Farnworth, E., 2002. Meat and cholesterol levels. Medicinal Food News, (152).

  • Fushimi, T., Suruga, K., Oshima, Y., Fukiharu, M., Tsukamoto, Y. and Goda, T., 2006. Dietary acetic acid reduces serum cholesterol and triacylglycerols in rats fed a cholesterol-rich diet. British Journal of Nutrition, 95(5), pp.916-924.

  • Fushimi, T., Suruga, K., Oshima, Y., Fukiharu, M., Tsukamoto, Y. and Goda, T., 2006. Dietary acetic acid reduces serum cholesterol and triacylglycerols in rats fed a cholesterol-rich diet. British Journal of Nutrition, 95(5), pp.916-924.

  • Khezri, S.S., Saidpour, A., Hosseinzadeh, N. and Amiri, Z., 2018. Beneficial effects of Apple Cider Vinegar on weight management, Visceral Adiposity Index and lipid profile in overweight or obese subjects receiving restricted calorie diet: A randomized clinical trial. Journal of functional foods, 43, pp.95-102.

  • Natera, R., Castro, R., de Valme García-Moreno, M., Hernández, M.J. and García-Barroso, C., 2003. Chemometric studies of vinegars from different raw materials and processes of production. Journal of agricultural and food chemistry, 51(11), pp.3345-3351.

  • Sanggih, P.R.A., Wahyudo, R. and Ginarana, A., 2019. Efek buah nanas (Ananas comosus l. Merr) terhadap penurunan kadar kolesterol pada penyakit jantung koroner (PJK). Jurnal Kedokteran Universitas Lampung, 3(1), pp.205-209.

  • Setorki, M., Asgary, S., Eidi, A. and KHazaei, M., 2010. Acute effects of vinegar intake on some biochemical risk factors of atherosclerosis in hypercholesterolemic rabbits. Lipids in health and disease, 9(1), pp.1-8.

  • Shahidi, F., McDonald, J., Chandrasekara, A. and Zhong, Y., 2008. Phytochemicals of foods, beverages and fruit vinegars: chemistry and health effects. Asia Pacific Journal of Clinical Nutrition, 17.

  • Verzelloni, E., Tagliazucchi, D. and Conte, A., 2007. Relationship between the antioxidant properties and the phenolic and flavonoid content in traditional balsamic vinegar. Food chemistry, 105(2), pp.564-571.

Product related to this journal: