Sea Salt Vs Garam Dapur : Mana Yang Lebih Baik?

  • Sea Salt Kusamba
  • November 2023
Sea Salt Vs Garam Dapur : Mana Yang Lebih Baik?

     Garam, yang sering disebut sebagai 'Garam Biasa,' adalah salah satu bahan yang sangat umum digunakan di dapur sehari-hari dan juga memiliki banyak aplikasi dalam teknologi pengolahan makanan dan pengawetan. Di samping perannya dalam teknologi pangan, garam juga memiliki peran yang signifikan dalam mengubah rasa makanan. Garam adalah bahan kristal padat berwarna putih yang terdiri dari berbagai senyawa, dengan senyawa utamanya adalah Natrium Klorida (NaCl), dan juga mengandung berbagai pengotor seperti Kalsium Sulfat (CaSO4), Magnesium Sulfat (MgSO4), Magnesium Klorida (MgCl2), dan lainnya.

     Seperti halnya sea salt (garam laut) dan garam dapur (garam meja), keduanya merupakan dua jenis garam yang paling umum digunakan dalam masakan sehari-hari. Meskipun keduanya digunakan untuk memberi rasa pada makanan, ada beberapa perbedaan penting antara keduanya. Kedua jenis garam ini memiliki karakteristik yang berbeda dan mana yang lebih baik tergantung pada preferensi masing-masing dan cara penggunaannya. Yuk kita kupas tuntas perbedaan dan keunggulan masing-masing. Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan antara sea salt (garam laut) dan garam biasa (garam meja).

1. Sumber

  • Sea Salt: Sea salt, seperti namanya, berasal dari air laut. Ini diperoleh dengan menguapkan air laut, meninggalkan garam alami yang terkandung dalam air.

  • Garam Biasa: Garam biasa atau garam meja berasal dari tambang garam bawah tanah atau pengeringan air laut. Ini sering mengalami pemurnian lebih lanjut untuk menghilangkan mineral tambahan dan menjadikannya lebih murni. Adapun produksi garam laut yang kaya mineral bergantung pada kandungan mineral bahan bakunya karena prosesnya menggunakan metode evaporasi multistage. Metode evaporasi multistage merupakan pemisahan mineral-mineral yang terkandung dalam air laut

2. Kandungan Mineral

  • Sea Salt: Sea salt seringkali mengandung berbagai mineral dan jejak elemen lainnya, seperti magnesium, kalium, dan kalsium. Ini memberi sea salt rasa yang lebih kaya dan beragam serta warna yang berbeda-beda, tergantung pada sumbernya. Adapun sea salt terdiri dari sekitar 98% NaCl dan 2% sisanya terdiri dari unsur-unsur seperti besi, magnesium, belerang & yodium

  • Garam Biasa: Garam meja biasanya mengalami pemurnian lebih lanjut yang menghilangkan sebagian besar mineral tambahan. Hasilnya adalah garam yang lebih putih dan lebih murni secara kimia dengan kandungan natrium klorida yang sangat tinggi.

3. Bentuk dan Tekstur

  • Sea Salt: Sea salt sering tersedia dalam berbagai bentuk dan tekstur. Kamu dapat menemukan sea salt dalam bentuk kristal kasar hingga butiran halus. Beberapa jenis sea salt memiliki butiran yang lebih besar dan kasar, yang memberikan rasa garam yang lebih kuat pada makanan.

  • Garam Biasa: Garam meja umumnya tersedia dalam bentuk kristal halus dan seragam. Ini lebih mudah untuk diukur dan lebih cocok untuk digunakan dalam resep yang memerlukan pengukuran tepat.

4. Rasa

  • Sea Salt: Sea salt sering dianggap memiliki rasa yang lebih kompleks dan mendalam daripada garam biasa. Kandungan mineral tambahan memberikan karakteristik rasa yang berbeda-beda tergantung pada sumbernya.

  • Garam Biasa: Garam meja memiliki rasa yang sederhana dan konsisten, yang banyak orang kenal dan sukai. Ini seringkali digunakan dalam masakan sehari-hari.

5. Penggunaan

  • Sea Salt: Sea salt sering digunakan sebagai finishing salt atau dalam hidangan yang memerlukan rasa garam yang lebih kaya. Ini sering digunakan dalam hidangan laut dan masakan gourmet.

  • Garam Biasa: Garam meja adalah pilihan utama dalam memasak sehari-hari, seperti memasak pasta, membuat sup, atau membumbui daging dan sayuran.

     Mana yang Lebih Baik?

     Pilihan antara sea salt dan garam dapur sebagian besar tergantung pada jenis masakan dan preferensi pribadi masing-masing. Penggunaannya juga perlu diperhatikan, WHO merekomendasikan bahwa batasan asupan garam per hari yaitu 3400 mg/hari untuk klorida dan untuk natrium kurang dari 2400 mg/hari. Jumlah total garam harus dijaga sekitar 5-6g/hari, namun penderita tekanan darah tinggi harus membatasi asupan natrium hingga 1.500 mg per hari Jadi, garam harus digunakan dengan hati-hati dalam batas yang diperbolehkan. 

     Dalam praktiknya, banyak koki dan pecinta masakan menggabungkan keduanya dalam dapur mereka. Mereka menggunakan garam dapur untuk memasak dan menambahkan sea salt sebagai sentuhan akhir untuk meningkatkan rasa hidangan. Oleh karena itu, tidak ada jawaban yang pasti tentang mana yang lebih baik, karena keduanya memiliki peran dan nilai mereka sendiri dalam dunia kuliner. Jadi gimana sekarang jadi tahu kan? apa perbedaan antara sea salt dan garam biasa. Kamu dapat memilih garam yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi kuliner kamu. Baik sea salt maupun garam biasa memiliki peran mereka masing-masing dalam dunia kuliner dan penggunaan yang tepat akan meningkatkan pengalaman memasakmu.

Source:

  • Afnani, F., Pratiwi, W.S.W., Indriawati, N., Efendy, M. And Yoseva, V., 2022. Analysis Of Chemical Contents In Raw Material Of Rich Minerals Sea Salt. Jurnal Kimia Riset, 7(2).

  • Elias, M., Laranjo, M., Agulheiro-Santos, A.C. And Potes, M.E., 2020. The Role Of Salt On Food And Human Health. Salt In The Earth, 19.

  • Nafees, M., Khan, N., Rukh, S. And Bashir, A., 2013. Analysis Of Rock And Sea Salts For Various Essential S And Inorganic Elements. Journal Of Science And Technology Univ. Peshawar, 37(1), Pp.9-20.

  • Nagendra, A., Namratha, P And Seema, M. 2020. Salt-An Overview. Acta Scientific Nutritional Health. Vol 4 . No. 1 : 09-16.

  • WHO., 2002. Diet, Nutrition And The Prevention Of Chronic Diseases. Technical Report Series. 797, Geneva. Journal Of Clinical Nutrition 71:44-53

Product related to this journal: